1. Jelaskan makna kata
“WAWASAN” dan bagaimanakah hubungan ketiga substansi dalam kata IPTEKS ?
2. Wawasan ipteks,
memiliki beberapa substansi yang harus dikembangkan sebagai profil kepribadian
Mahasiswa Unhas, jelaskan dan jelaskan pula nilai-nilai pembelajaran baru yang
diharapkan setelah menjalankan proses learning !
3. Penelitian tentang
kultur jaringan, ditemukannya bangunan pyramid dan lahirnya cerita adat “I
Mallombassi Daeng Mattawang”, merupakan hasil karya olah akal manusia, jelaskan
masing-masing hal tersebut berdasarkan konsep IPTEKS dan apa dampak positif dan
negatifnya bagi kehidupan manusia ?
4. Carilah karya IPTEKS
dari internet sesuai disiplin ilmu anda, lalu anda komentari sesuai wawasan
saudara dan berikan kesimpulan, cantumkan alamat websitenya dari dari internet
tempat saudara mengambil, cantumkan pula daftar pustaka lain, termasuk dari
internet pada lembar terakhir tugas mu !
5. Jelaskan dengan
singkat istilah berikut ini : ilmu pengetahuan, teknologi, seni normative,
sains mekanistik, sains humanistic, kecerdasan genetikal, cloning gen,
nanoteknologi, berfikir holistic, berfikir industik, sensibilitas, global
warming, rehumanisasi dan human genom research !
JAWABAN :
1. Wawasan merupakan pandangan,
pendapat, pengertian dan konsepsi sesuatu perkara. Namun wawasan kini dikaitkan
dengan pandangan jauh manusia. Maksudnya wawasan seperti imaginasi intelektual
dan moral tentang pembangunan merupakan satu himpunan ide yang membentuk tujuan
atau objektif bagi individu dan kumpulan bertindak, yang menggariskan
aspek-aspek pembangunan masa depan di dalam semua bidang penghidupan. Ia
merangkumi kerohanian, kebudayaan, kekeluargaan, psikologi, akhlak, ekonomi,
pendidikan, politik dan sosial yang bersesuaian dengan keperluan sesuatu zaman.
Wawasan merupakan suatu cetusan fikiran dan bukannya satu dasar khas. Namun
begitu wawasan mungkin satu mukadimah atau pengenalan kepada pembentukan beberapa
dasar baru.
Hubungan substansi
antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yaitu sudut ilmu pengetahuan berada pada peran
interkoneksitas, sudut teknologi berada pada peran kendali dan sudut seni
berada pada peran harmoni. Di mana ketiga butir kata kunci itulah yang saling
dinamis satu sama lain yaitu Interkoneksitas, Kendali, dan Harmoni yang mengisi
visi tentang hakekat, peran, dan tugas segitiga IPTEKS yang kemudian digunakan
untuk kemaslahatan hidup manusia. Di mana kekurangan masing-masing substansi
dapat dilengkapi oleh kedua substansi yang lain demikian pula sebaliknya, dan
ketiganya bersinergi secara utuh satu dengan yang lain.
2. Wawasan ipteks
memiliki tiga substansi yang harus dikembangkan guna memberikan landasan yang kuat untuk selanjutnya
akan menginspirasi sikap dan perilaku berfikir serta bernalar mahasiswa yang
bebas serta bertanggung jawab, khususnya pada ketiga aspek tersebut yaitu ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Tujuannya agar mahasiswa memiliki wawasan
IPTEKS yang luas, mendalam, independen, konstruktif dan komprehensif secara
utuh untuk selanjutnya dapat mengembangkan potensi dirinya dalam mensinergikan
dengan potensi lingkungannya termasuk sumber daya, kearifan local, kearifan
nasional dan lain-lain terutama potensi Hidayah Ilahiyah untuk tujuan hidup
yang paripurna yaitu kebahagiaan dan keselamatan didunia dan diakhirat.
Setelah menjalankan
proses learning wawasan ipteks, mahasiswa Unhas memiliki wawasan yang paripurna
tentang kompetensi dan kapasitas mendasar yang berkaitan dengan dinamika,
integritas dan aspek etika ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dijiwai
oleh nilai-nilai etika ilmiah, kearifan local yang bersinergi dengan kearifan
nasional dan moral ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan berperilaku
cerdas, bijak srta mampu mengembangkan nilai-nilai soft skil dalam
berinterkoneksitas dengan sesame manusia dan juga dengan lingkungan alam
semesta.
3. Beberapa hasil karya
manusia:
·
Kultur jaringan
Siklus pertumbuhan
tanaman yang dilakukan melalui system kultur jaringan maka siklus
pertumbuhannya lebih cepat tiga puluh kali lipat jika dibandingkan dengan
pembibitan biasa secara tradisional. Dengan demikian akan dapat mengurangi
kekurangan dan keterlambatan bibit selama masa tanam dan juga sekaligus meningkatkan
kualitas hasil panen. Selain itu kultur jaringan dapat mengusahakan keragaman
bebas virus dari berbagai tumbuhan seperti anggur bebas virus CLRV. Hal itu
tentu saja dapat terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun dibalik manfaat kultur jaringan tersebut terdapat pula dampak negative
dari kultur jaringan yaitu bibit yang dihasilkan
mempunyai perakaran yang tidak kuat, mempersempit lapangan kerja pembibitan
secara konvensional serta dapat berakibat hilangnya plasma nutfah dari tanaman
tertentu. Hubungannya dengan substansi ilmu pengetahuan adalah mengenai
pengetahuan dalam bidang pertanian. Sedangkan hubungannya dengan substansi
teknologi yaitu ditemukannya cara
baru untuk pembibitan lebih
cepat tiga puluh kali lipat jika dibandingkan dengan pembibitan biasa secara
tradisional. Adapun hubungannya dengan substansi seni yaitu seni menciptakan
cara baru dalam pembibitan tanaman.
·
Bangunan Piramid
Piramida pun tidak
dibuat sembarangan. Para insinyur Mesir kuno menghitung dulu jarak piramida
dengan matahari, karena matahari adalah salah satu hal terpenting dalam
kehidupan masyarakat Mesir kuno. Ilmuwan masa kini pun mengakui kehebatan
mereka dalam membangun piramida yang termasuk tujuh keajaiban dunia ini.
Piramida terbesar berada di Giza.ditemukannya teknologi arsitektur Piramid di
Mesir memperlihatkan tingkat pengetahuan yang sangat tinggi dan dikagumi sampai
sekarang . Namun apabila dilihat secara menyeluruh kelihatan ada beberapa
detail yang kurang sempurna, mungkin karena kemajuan ilmu pengetahuan masa itu
yang belum maju. Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja Mesir Kuno yang dikenal dengan
namafiraun. Oleh karena itu berabad abad lalu piramida sering
digunakan sebagai sasaran penjarahan dan perampok makam karena para raja-raja
membawa harta kekayaannya dan segala macam artefak guna di alam baka,
sekalipun diberi perlindungan dengan semacam kutukan-kutukan untuk mencegahnya.
Sehingga pada masa raja-raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan para
bangsawan ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya makam Raja Tutankhamun yang ditemukan secara
utuh dan lengkap.
·
I Mallombassi Daeng Mattawang
I Mallombassi Daeng
Mattawang merupakan kisah perjuangan pahlawan kota Makassar yakni Sultan Hasanuddin
yang berperang melawan belanda pada zaman penjajahan dulu. Dampak positifnya mengajarkan
pelajaran penting yang terkandung pada setiap cerita rakyat dan memberikan
sentuhan emosional di setiap cerita. Sedangkan dampak negatifnya yaitu anak-anak akan
sering menghayal untuk selalu menjadi
tokoh-tokoh yang ada pada cerita-ceritatersebut.
4. “Carcinoma mammae atau yang lebih
dikenal dengan kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Namun
terdapat dua faktor yang diperkirakan mempengaruhi terjadinya kanker payudara
yaitu faktor resiko dan faktor genetic. Sedangkan pengobatan kanker payudara
dapat dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama yaitu mastektomi atau operasi
pengangkatan payudara. Lalu dilanjutkan dengan radiasi yaitu proses penyinaran
dengan sinar X dan sinar gamma pada bagian yang terkena kanker. Ini berfungsi
untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa setelah operasi. Selanjutnya dapat
dilakukan kemoterapi yaitu pemberian obat-obatan anti kanker. Penyakit Kenker
payudara ini dapat dicegah dengan tiga tahap yaitu tahap primer, tahap sekunder
dan tahap tersier. Pencegahan primer merupakan promosi kesehatan yang sehat.
Misalnya melalui upaya menghindarkan diri dari Faktor Risiko diatas serta
melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara sendirii
alias SADARI. Sedangkan yaitu pencegahan sekunder yang dilakukan pada wanita
yang memiliki risiko terkena kanker payudara. Yaitu dengan melakukan deteksi
dini dengan via skrining mammografi yang diklaim memiliki 90% akurat. Skrining
berlaku untuk wanita usia 40 tahun keatas, wanita yang harus rujuk skrining
setiap tahun dan wanita normal yang harus rujuk skrining tiap 2 tahun sekali
hingga usia 50 tahun. Adapun pencegahan tersier dilakukan pada wanita yang
positif menderita kanker payudara. Ini penting untuk meningkatkan kualitas
hidup serta mencegah komplikasi penyakit. Bisa berupa operasi, kemoterapi
sitostatika. Pada stadium tertentu hanya berupa simptomatik dan pengobatan
alternatif.”
Dari informasi
tersebut terlihat jelas bahwa substansi ilmu pengetahuan sekarang sudah sangat
maju. Buktinya saja saat ini penyebab kanker payudara telah ditemukan tentunya
melalui penelitian yaitu factor resikonya berupa adanya penyakit fibrokistik,
obesitas atau kegemukan, konsumsi lemak serta radiasi ionisasi yang terjadi
selama atau sesudah pubertas serta factor genetic berupa mutasi pada beberapa
gen yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Seperti gen yang bersifat
onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor. Diantaranya adalah gen BRCA2
dan BRCA1. Dari segi substansi teknologipun sudah sangat berperan dalam dunia
kesehatan seperti skrining mammografi yang dinilai memiliki keakuratan sampai
90% dalam mendeteksi kanker. Dari substansi seni alat teknologi tersebut
terlihat tidak buruk mengingat fungsinya bukan sebagai hiburan tetapi sebagai
alat medis.
5. Desinisi istilah :
·
Ilmu Pengetahuan : suatu pengetahuan yang telah
dipastikan kebenarannya melalui sebuah penelitian dan bersifat universal
·
Teknologi : keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia
·
Seni normatif : seni yang tetap mengikuti
kaidah-kaidah norma social setempat dimana seni itu ada.
·
Sains mekanistik : disiplin ilmu alam yang menjelaskan
tentang intraksi benda yang ada di alam seperti, gerak, energy dan sebagainya.
·
Sains humanistic : sains yang membahas atau
menjelaskan tentang manusia
·
Kecerdasan genetikal : kecerdasan yang diperoleh dari
gen seseorang
·
kloning gen : proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik.
·
Nanoteknologi : deskripsi ilmu mengenai system serta
peralatan yang berproporsi nanometer
·
Berfikir Holistik : paham yang melihat sesuatu sebagai
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
·
Berfikir induktif : metode yang digunakan dalam
berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
·
Sensibilitas : kemampuan untuk menafsirkan rangsangan
dari luar atau dari dalam tubuh
·
Global warming : suatu proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
·
Rehumanisasi : mengembalikan martabatabat manusia
dalam perkembangan ipteks modern yang sangat cepat dengan berbagai cara
·
Human genom research : studi tentang genom organisme.
Bidang ini meliputi upaya intensif untuk menentukan urutan DNA seluruh
organisme dan fine-skala usaha pemetaan genetik.
6.
aro-taroi alemu siri’
Narekko de’ siri’mu inrekko siri’
(Perlengkapilah dirimu dengan siri’, Kalau tidak ada
siri’-mu, pinjamlah siri)
Dalam dunia realitas,
sering dijumpai seorang manusia Bugis mengorbankan sanak keluarga yang paling
dicintainya demi mempertahankan harga diri dan martabatnya di tengah
masyarakat. Dalam sejarah disebutkan bahwa di Sidenreng Rappang pada abad XVI,
La Pagala Nene Mallomo, seorang hakim (pabbicara), dan murid dari La
Taddampare, menjatuhkan pidana mati terhadap putranya sendiri yang amat
dicintainya karena telah terbukti mengambil luku orang lain tanpa seizin dengan
pemiliknya. Tentu saja kejadian itu telah mencoreng muka ayahnya sendiri yang
dikenal sebagai hakim yang jujur. Ketika ditanya mengapa ia memidana mati
putranya sendiri dan apakah dia menilai sepotong kayu sama dengan jiwa seorang
manusia, beliau menjawab:
“Ade’e temmakeana’
temmakke eppo”
“Hukum tidak mengenal
anak dan tidak mengenal cucu.”
Pidana mati itu
dilakukan semata-mata untuk mempertahankan harga dirinya sebagai hakim yang
jujur di tengah-tengah masyarakatnya. Sekiranya ia memberikan pengampunan
kepada putranya sendiri, tentulah ia akan menanggung malu yang sangat dalam
karena akan dicibir oleh masyarakat sekitarnya, dan wibawanya sebagai hakim
yang jujur akan hilang seketika. Bagi masyarakat Bugis, falsafah “taro ada taro
gau” (satunya kata dengan perbuatan) adalah suatu keharusan. Manusia yang tidak
bisa menyerasikan antara perkataan dan perbuatannya akan mendapat gelar sebagai
manusia “munafik” (munape), suatu gelar yang sangat dihindari oleh manusia
Bugis.
Adat yang telah
merupakan jiwa dan semangat manusia Bugis berlaku umum dalam kehidupan
masyarakat secara keseluruhan. Adat atau panngadereng tidak mengenal kedudukan,
kelas sosial, derajat kepangkatan, status sosial ekonomi, dan lain-lain, dalam
menjatuhkan sanksi atau hukuman adat terhadap manusia-manusia yang telah
melakukan pelanggaran. Dari mana pun asal manusia itu, apakah dia seorang raja,
putra mahkota, orang kaya, bangsawan, sama sekali tidak mempunyai hak istimewa
dalam kehidupan panngadereng masyarakat Bugis. Kedudukan kelompok elite dan
masyarakat biasa diperlakukan sama dalam kehidupan masyarakat. Faktor inilah
yang telah menempatkan adat pada tempat yang teratas dalam diri manusia Bugis:
“Ade’temmakiana’, temmakieppo” (adat tidak mengenal anak dan tidak mengenal
cucu).
DAFTAR PUSTAKA
Anis, Uswatun. 2010. Kultur Jaringan. http://uswatunanis.wordpress.com/2010/12/01/kultur-jaringan/. (23 Mei 2012)
Harduning, Andani.
2011. Penyakit Tidak
Menular Carcinoma Mammae.http://andaniharduning.blogspot.com/2012/01/penyakit-tidak-menular-carcinoma-mammae.html. (23 Mei 2012)
Saifuddin, A. 1991. Kepimpinan Belia
Dalam Mengisi Wawasan. http://b-naimem.tripod.com/wawasan.htm. (24 Mei 2012)
Usman, Hanapi dkk..
2011. Wawasan Ipteks. (23 Mei 2012)
http://sofyanida.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment
http://sofyanida.blogspot.com